Ahok telah memprediksi Kampung Pulo selalu kebanjiran selama proyek penanggulangan banjir belum selesai. Ia meminta warga sekitar mau mengalah dan rela direlokasi demi proyek pemasangan turap di Kali Ciliwung.
Bagi warga yang mau direlokasi, Ahok juga telah menyediakan rumah susun sebanyak 400 unit.
Berikut 3 komentar gemas Ahok soal banjir di Kampung Pulo:
1. Kampung Pulo Pasti Banjir
|
|
"Sekarang gimana tentang Kampung Pulo segala itu? Itu pasti banjir, saya sudah bilang," kata Ahok, di Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Jl. Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin (13/1/2014).
Menurut Ahok, masalah langganan banjir di Kampung Pulo dapat teratasi apabila proyek sudetan Kali Ciliwung ke Kanal Banjir Timur dan sudetan Katulampa ke Cisadane selesai. Namun, tanggung jawab proyek itu bukan ada di tangan DKI Jakarta.
"Sekarang kan pusat yang ngerjain, kita nggak bisa ambil wilayah orang. Kalau itu (proyek sudetan) bisa selesai, saya yakin pasti berkurang," kata Ahok.
Ahok mengakui bahwa masalah banjir di DKI Jakarta juga merupakan tanggung jawab pemerintah pusat. Tetapi menurutnya, kerjasama antara pemprov dan pemerintah pusat sejauh ini sudah baik sehingga tidak perlu ada desakan lebih terkait penanganan banjir.
"Nggak usah desak, mereka bantu kita banget. Kemarin kan habis rapat sama Wamen PU. Itu bagus banget, nggak usah didesak mereka dukung kok," kata mantan Bupati Belitung Timur ini.
Saat ini banjir di kawasan Kampung Pulo masih setinggi 2 meter. Sebagian warga yang memiliki rumah berlantai dua masih terus bertahan.
2. Banjir Sampai Kiamat
|
|
"Mau nggak mau saya bilang kan kalau tidak mau ngalah 20 meter, sampai kiamat juga Kampung Pulo bakal banjir. Nggak ada pilihan gitu loh. Jadi tolong dong ngalah buat kita," ujar Ahok di Balaikota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (3/2/2014).
Menurut Ahok, setelah warga Kampung Pulo mengalah, pihaknya akan memasang turap di Kali Ciliwung di kawasan itu sehingga tidak menjadi daerah banjir lagi.
3. Yang Mengalah, Dipinjami Rusun
|
|
Sedangkan bagi warga Bukit Duri (Jaksel), Ahok meminta untuk melihat terlebih dulu hasil di Kampung Pulo.
"Nah yang paling cepat dalam 9 bulan ini saya minta ngalah 20 meter untuk sheet pile (dinding turap), bikin pompa dan got sambil nunggu sodetan (normalisasi Sungai Cisadane-red). Kita lihat hasilnya," ujarnya.
Di kampung warga yang mengalah dan tidak, maka akan ada perbedaan yang tampak pada musim hujan tahun depan.
"Jadi pas melihat banjir lagi di akhir tahun atau awal 2015 orang akan melihat perbedaan mereka yang mau ngalah 20 meter dengan yang tidak. Nanti Bukit Duri tetap tenggelam, Kampung Pulo tidak tenggelam," jelasnya.
Halaman 2 dari 4











































