Saat kejadian pada Kamis, 21 Maret waktu setempat seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (22/3/2013), Mohammad Saed Ramadan al-Bouti tengah menyampaikan khotbah di Masjid al-Eman di distrik al-Mazraa, Damaskus tengah. Ketika itu seorang pengebom bunuh diri meledakkan dirinya di dalam masjid. Setidaknya 84 orang lainnya juga luka-luka dalam insiden itu.
Ulama terkemuka kelahiran tahun 1929 itu merupakan pensiunan dekan dan profesor di Fakultas Hukum Islam, Universitas Damaskus. Dia kerap memberikan khotbah dan sangat dihormati oleh para akademisi terkemuka di dunia muslim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pernyataan belasungkawa, Presiden Assad mengatakan, "Mereka telah membunuhmu, ulama kami, karena Anda angkat bicara dalam menghadapi pemikiran gelap mereka yang bertujuan untuk menghancurkan prinsip-prinsip agama kita yang mengampuni."
"Janji dari rakyat Suriah dan saya salah satunya, bahwa darah Anda, cucu Anda dan para martir dan semuanya tak akan sia-sia, karena kami akan terus mengikuti pemikiran Anda untuk membasmi kegelapan mereka," tegas Assad.
Atas insiden itu, kelompok pemberontak Suriah, Free Syrian Army membantah bertanggung jawab. Disebutkan bahwa kelompok mereka tidak menargetkan rumah Allah.
(ita/nrl)











































