Koalisi ini justru membebani Foke atas utang politik bila terpilih kembali. "Foke akan terbebani utang budi pada banyak investor politik dalam pilgub sehingga ekspektasi warga terhadap pemimpin ke depan tidak akan terwujud," kata pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Gun Gun Heryanto, saat dihubungi, Minggu (12/8/2012).
Menurut Gun Gun, koalisi besar pendukung incumbent, belum dipastikan akan memenangi putaran kedua. Alasannya, pemilih kini tidak lagi loyal terhadap partai, namun memilih figur yang mereka yakini dapat membawa perubahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia, upaya intensif Foke-Nara melobi parpol untuk membangun koalisi besar, serupa dengan yang dilakukan Foke-Prijanto pada Pilgub 2007. "Dukungan partai-partai koalisi pendukung pemerintahan SBY ini diprediksi lebih mudah menyatu dengan Foke- Nara bukan karena kesamaan platform atau ideologi. Tapi lebih karena alasan taktis-pragmatis, yakni pertimbangan elektoral 2014," terang Gun Gun.
Koalisi besar ini, sebutnya, juga dibangun atas dasar sentimen terhadap PDIP dan Gerindra yang memiliki garis politik oposisi terhadap pemerintah. "Sentimen asal bukan PDIP dan Gerindra karena saat ini keduanya jelas-jelas adalah representasi kekuatan non kekuasaan dan berpotensi meroket pada Pemilu 2014," pungkasnya.
(fdn/nrl)











































