Dalam laporan setebal 107 halaman, HRW yang berbasis di New York, Amerika Serikat itu, mengkritik SBY atas respons lemahnya terhadap intoleransi dan aksi kekerasan yang meningkat terhadap minoritas di Indonesia.
"Intoleransi beragama dan kekerasan terkait meningkat di Indonesia dan salah satu alasan mengapa itu meningkat adalah pemerintah gagal bertindak tegas untuk menghentikannya," cetus Wakil Direktur HRW Asia, Phelim Kine seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (28/2/2013).
Menurut Kine, pemerintah RI hanya "mengangkat bahu" atas serangan-serangan itu dan ketiadaan tindakan tersebut "memberikan semangat dan mendorong para militan Islam".
Laporan tersebut menjabarkan serangan-serangan di Indonesia terhadap berbagai komunitas: Kristen, Buddha, Ahmadiyah dan Syiah.
Dalam laporannya, HRW juga mendesak komunitas internasional untuk berhenti memuji-muji Indonesia soal toleransi. Sebabnya, statemen-statemen seperti itu menimbulkan anggapan di kalangan para pemimpin Indonesia bahwa perubahan signifikan dalam hukum, kebijakan atau praktek, tidak dibutuhkan.
(ita/nrl)