Amerika Serikat (AS) sedang dilanda unjuk rasa besar-besaran buntut kematian warga kulit hitam, George Floyd, di tangan anggota kepolisian Minneapolis. Pemerintah RI memberi sejumlah pesan kepada WNI yang sedang menetap di AS agar selalu aman.
Floyd berurusan dengan polisi usai melakukan transaksi dengan uang 20 Dolar AS di sebuah convenience store. Uang tersebut ternyata palsu sehingga polisi menahan Floyd yang saat itu tidak bersenjata. Floyd saat itu tidak melawan namun polisi justru melakukan tindakan agresif hingga berujung kematian.
Video Floyd yang lehernya ditekan lutut polisi ini mengundang beragam reaksi, yang sebagian besar mengecam tindakan polisi dan menilai tindakan tersebut diwarnai rasisme. Warga Minneapolis yang marah kemudian melakukan unjuk rasa hingga perusakan serta penjarahan sejumlah toko. Polisi yang berjaga mendapat izin menembak para penjarah dengan peluru karet yang justru makin memancing emosi masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir CNN, Minggu (31/5/2020), protes yang terus berlanjut di seluruh Amerika Serikat hingga Minggu dini hari telah berdampak kepada puluhan kota yang memberlakukan jam malam. Ada 25 kota dari 16 negara bagian AS yang memberlakukan jam malam.
Penjarahan dan aksi pembakaran meletus di berbagai kota di AS. Pemerintah RI melalui Kementerian Luar Negeri terus memantau kondisi WNI di sana.
"Sesuai data di KJRI Chicago, data WNI di seluruh negara bagian Minnesota sebanyak 948 orang dan 254 di antaranya mahasiswa. Khusus untuk di Kota Minneapolis sampai dengan St Paul (twin cities-karena kotanya bersebelahan), jumlah WNI kita sebanyak 270 orang," kata Jubir Kemlu, Teuku Faizasyah kepada detikcom, Minggu (31/5).
Simak video 'Demo Kematian George Floyd Merebak Hampir di Seluruh AS':
"Pemerintah Indonesia melalui perwakilan Indonesia di AS mengikuti dari dekat perkembangan di AS menyusul insiden yang terjadi di Minnesota. Hal ini utamanya dikaitkan dengan upaya perlindungan WNI," tutur Faizasyah.
"Menlu RI telah menginstruksikan kepala perwakilan RI di AS, baik KBRI dan KJRI untuk terus memastikan keamanan dan keselamatan WNI kita di AS. Untuk itu, perwakilan Indonesia di AS telah mengeluarkan peringatan dan imbauan kepada WNI di sana dan juga menghubungi simpul-simpul masyarakat dari waktu ke waktu," imbuhnya.
Dengan skala demo yang meluas, WNI diharapkan mematuhi aturan yang tengah diberlakukan di sejumlah kota negara bagian AS.
"Intinya, perwakilan RI juga mengingatkan terus agar WNI mengindahkan ketentuan dari otoritas setempat, seperti tidak keluar tempat tinggal saat penerapan jam malam," kata Faizasyah.