"Reformasi Polri memfokuskan ke reformasi kultural, budaya koruptif, hedonis, konsumtif. Anggaran penting, belanja pegawai 62 persen. Bisa ditebak bahwa Polri organisasi tidak sehat karena habis untuk gaji," kata Tito dalam uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) di ruang Komisi III, Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (23/6/2016).
Menurut Tito, saat media hanya memberitakan hal-hal negatif tanpa mengekspose hal positif maka persepsi publik terhadap Polri menjadi buruk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT











































