Kalaupun surat itu ada, kata Roy, dia akan mengembalikan ke Kemenpora sebagai pengirimnya. "Sampai saat ini saya belum terima surat tersebut, kalaupun ada jelas akan saya kembalikan karena urusan tersebut tidak masuk akal," kata dia saat dikonfirmasi detikcom, Jumat (17/6/2016).
Menurut Roy, tudingan dia membawa aset negara sangat tidak logis. Apalagi tudingan itu disebut muncul setelah ada Laporan Hasil Pemeriksaan Tahun 2015 BPK atas Kemenpora yang terbit pada 2016.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gusti Allah tidak sare (tidur)," kata dia.
Roy balik meminta Kementerian Pemuda dan Olahraga untuk menyebutkan benda aset negara yang masih dia bawa. "Konon alat rumah tangga, itu yang lucu. Detailnya apa saja sekarang mereka belum bisa menyebut detailnya," ungkap politikus kelahiran Yogyakarta 18 Juli 1968 itu.
Kepala Komunikasi Publik Kemenpora Gatot S Dewobroto mengaku pihaknya sudah dua kali mengirimkan surat ke Roy Suryo. Surat pertama dikirim pada Desember 2014 atau dua bulan setelah serah terima jabatan Menpora dari Roy Suryo ke Imam Nachrawi.
Setelah menerima surat dari Inpektorat tersebut, Roy Suryo mengembalikan sejumlah aset negara yang pernah dia gunakan.
Seperti televisi, kamera dan lensa kamera. Namun setelah itu tak ada lagi barang yang dikembalikan oleh Roy.
Hingga akhirnya pada 3 Mei 2016 Badan Pemerisa Keuangan mengirimkan surat ke Kemenpora bahwa ada beberapa aset negara yang
belum dilaporkan. "Dalam surat pengantar memang nggak ada nama (Roy Suryo), namun di lampiran nongol," papar Gatot.
Kemenpora pun kembali mengirimkan surat ke Roy Suryo. (erd/van)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini