"Kami tidak bertemu dengan kelompok bersenjata tersebut, karena yang melakukan pengejaran adalah tentara PNG," kata Atase Pertahanan RI di PNG, Kolonel TNI Roni Pasaribu, saat penyerahan dua WNI di perbatasan RI-PNG, Jumat (18/9/2015).
Menurut Roni Pasaribu, Kelompok tersebut berada di Gunung Victoria wilayah Vanimo, sehingga yang bergerak melakukan operasi hanya tentara PNG. "Sekitar 100 orang Army PNG diturunkan bersama dua helikopter, namun tidak ada kontak senjata dengan mereka," kata Pasaribu.
Diperkirakan jumlah kelompok kriminal bersenjata itu ada sekitar 10 orang. "Yang saya korek dari Army PNG jumlah pelakunya ada lebih dari 10 orang dan mereka bersenjata semua," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian melakukan koordiansi dengan Atase Pertahanan RI di PNG yaitu Kolonel Rany Pasaribu. Kemudian Atase Pertahanan segera bergeser ke Panimo dan bergabung dengan konsulat dan tim militer PNG, untuk melakukan upaya pencarian.
"Semua upaya kita lakukan dengan menghormati kedaulatan negara PNG, karena itu permintaan mereka melakukan upaya menyelesaikan masalah ini dengan aman," katanya.
Namun demikian, kata Hinsa, pihak aparat keamanan diwilayah RI tetap siaga. Ketika ditanya apakah benar pelaku penyandera itu adalah kelompok sipil bersenjata pimpinan Jeffry Pagawak, Hinsa tidak memberikan jawaban yang pasti. "Kelompok siapa ini, saya belum bisa sebutkan dari mana," katanya. (mad/mad)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini