Seorang peternak bebek Desa Pajangan, Herman mengatakan, total lebih 200 ekor bebek peliharaannya mati. Ciri-ciri unggas peliharaannya mati diantaranya mata bebek berubah jadi putih dan kemudian mati. Sebenarnya, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak dan Keswan) Lamongan sudah melakukan pencegahan.
"Akibat ratusan bebeknya mati terserang flu burung, saya harus menderita kerugian yang tak sedikit hingga jutaan rupiah," katanya kepada wartawan di lokasi, Senin (11/4/2016).
Sementara, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan belum menetapkan Lamongan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Kepala Disnak dan Keswan Lamongan, Sukriyah mengatakan, pihaknya belum menetapkan Lamongan sebagai wilayah KLB flu burung karena kematian unggas sangat kecil. Belum ditetapkan status KLB lantaran jumlah populasi yang mati belum ada kenaikan 2 kali lipat bila dibandingkan kematian unggas tahun lalu. "Karena jumlah populasi ternak di Lamongan 50 juta ekor," jelasnya.
Sukriyah mengakui ratusan bebek di Desa Pajangan, Kecamatan Sukodadi, mati mendadak akibat flu burung. "Kita sudah lakukan vaksinasi dan pembersihan kandang, sampai penyemprotan desinfektan," akunya.
Sebelum flu burung menyerang bebek di Desa Pajangan, virus flu burung ini menyerang 700 ekor ayam petelur dan ayam potong di Desa Sembung, Kecamatan Sukorame beberapa waktu lalu. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini